Kamis, 28 November 2013

Aku Mengembangkan Karunia Allah



Belajar Mengembangkan Bakat, Pengetahuan, Kerohanian, dan Keterampilan

Kemampuan (pengetahuan dan kerohanian) dan bakat adalah anugerah dari Allah yang pantas disyukuri. Allah menghendaki agar bakat, kemampuan, kekuatan atau “talenta” yang kita punyai,terus berkembang dan digunakan.

Menerima kehendak Allah berarti menerima bimbingan-Nya, karena Dia akan mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan diri dan lingkungan kita menuju keselamatan.

Di dalam diri kita tak hanya bakat dan keterampilan, tetapi pengetahuan dan kerohanian kita, yang senantiasa  harus terus dikembangkan. Seperti yang telah dikatakan oleh Rasul Paulus, bahwa kita harus terus mengusahakan pembaharuan akal budi kita, agar akal budi kita ini selalu diresapi oleh nilai-nilai kebaikan. 
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang pempurna” (Rm 12:2).

Begitu juga dengan apa yang disampaikan Rasul Paulus kepada orang-orang Filipi, “jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang di sebut ke bajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar, dan apa yang kamu lihat padaku, lakukanlah itu.maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu (Flp 4:8-9).

Bersyukur dan Mempersembahkan Hidup Berdasarkan Karunia Allah

Setiap orang pasti bisa menjadi yang baik. Menjadi yang terbaik merupakan keinginan dan harapan banyak orang, tetapi tidak semua orang akhirnya bisa meraihnya. Di dalam Surat Paulus kepada umat di Roma 12:1-8, secara garis besar dapat dikatakan, bahwa yang penting bukan menjadi yang terbaik, tetapi mempersembahkan yang terbaik dari diri kita.kita menyadari bahwa Allah mengaruniakan talenta yang berbeda-beda kepada setiap orang.

Melakukan yang terbaik sesui dengan talenta atau kemampuan kita merupakan wujud dari rasa syukur atas karunia yang sudah kita terima dari Allah. Kita harus mensyukuri karunia yang telah kita dapatkan secara terus-menerus untuk mewujudkan yang terbaik.

Paus Benediktus XVI menyadarkan kit, bahwa panggilan hidup adalah inisiatif Allah, prakarsa Allah, anugrah Allah. Manusia menjawab panggilan Allah, berkerja sama dengan rahmat Allah dalam sikap iman, percaya, pasrah diri, dan dengan penuh harapan mengusahakan pembaruan secara terus-menerus. Menjadi Anak Allah sesungguhnya merupakan kasih karunia Allah, karena dicintai dan diberi hidup olrh Allah.

2 komentar: